PembaTIK 2023 - INDIGO

Kegiatan PembaTIK level 4 Tahun 2023 dilakukan dengan Menyebarkan Informasi Melalui Medsos, Membangun Koordinasi dengan Pihak lain, Melakukan Diseminasi/Berbagi Praktik Baik, dan Melakukan Publikasi pada media dan website pribadi.

INFORMASI MELALUI MEDSOS

Upaya saya melakukan sosialisasi pemanfaatan Platform digital kemdikbudristek seperti Platform Merdeka Mengajar dan Sistem Informasi Perbukuan Indonesia melalui akun media sosial Instagram dan Facebook.

NETWORKING KOLABORASI

Melakukan koordinasi kepada kepala sekolah, Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata, serta sesama Sahabat Teknologi dari Prov. NTT terkait kegiatan berbagi yang akan dilakukan.

DISEMINASI PRAKTIK BAIK

Melakukan diseminasi praktik Baik Secara Luring/Webinar bersama Kombel PMM (Sahabat Teknologi NTT) dan juga secara luring di beberapa sekolah sesuai hasil koordinasi yang dilakukan.

GO PUBLISH

Membuat cerita berupa tulisan/artikel terkait kegiatan diseminasi luring/daring yang telah dilakukan dan dipublikasikan pada blog pribadi saya maupun mengedit video dokumentasi praktik baik dan kegiatan berbagi.

Selasa, 24 Oktober 2023

PembaTIK 2023 - INDIGO "Kunci Sukses Berbagi Praktik Baik Pembelajaran Berbasis TIK"


Hallo Sahabat Teknologi....
Kali ini saya akan berbagi cerita mengenai PembaTIK level 4. Kita awali dulu dengan alasan mengapa saya bisa mengikuti PembaTIK 2023. Yuk mari kita simak.

PembaTIK (Pembelajaran Berbasis TIK) merupakan Program peningkatan kompetensi pendidik dalam kegiatan Belajar, Mengajar dan Berkarya untuk mendukung terciptanya Inovasi Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Merdeka dengan mengedepankan Pemanfaatan Platform Teknologi. Peningkatan Kompetensi TIK guru ini mengacu pada standar kompetensi TIK yang terdiri dari 4 level, yakni level literasiimplementasikreasi, dan berbagi & berkolaborasi.

PembaTIK level 1 mengenai literasi TIK dan saya mengikutinya selama bulan Juli 2023. Pada PembaTIK level 1, disediakan modul untuk kita belajar secara mandiri kemudian di akhir ada uji sertifikasinya. Setelah itu ada pengumuman kelulusan, jika lulus mendapatkan sertifikat level 1 dari Kemdikbud dan dapat melanjutkan ke PembaTIK level 2. PembaTIK level 2 mengenai implementasi TIK dan saya mengikutinya selama bulan Agustus 2023. Pada PembaTIK level 2, ada modul yang harus dipelajari secara mandiri, kuis, ujian sertifikasi di akhir, dan tentunya ada tugas untuk membuat video dokumentasi dan testimoni pemanfaatan TIK untuk pembelajaran. Penasaran dengan videonya seperti apa? Video hasil karya untuk pembatik level 2 dapat dilihat disini. PembaTIK level 3 mengenai kreasi TIK dan saya mengikutinya selama bulan September 2023. Pada PembaTIK level 3 diberikan modul untuk dipelajari secara mandiri, membuat karya konten pembelajaran yaitu dapat berupa video pembelajaran atau multimedia pembelajaran interaktif, kemudian ujian sertifikasi di akhir bimtek. Di PembaTIK level 3, saya mendapatkan teman-teman yang sangat luar biasa kemampuan TIK-nya yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia dan kami tergabung dalam satu Google Classroom pada PembaTIK level 3 kelas 45. Penasaran dengan media pembelajaran interaktif yang saya kembangkan di PembaTIK level 3 ini, silahkan klik disini.

Dan puji Tuhan, saya lulus di PembaTIK level 3, namun peserta yang lulus di PembaTIK level 3 tidak semua dapat melanjutkan ke PembaTIK level 4, diadakan seleksi 30 besar di tiap provinsinya untuk dapat melanjutkan ke tahap PembaTIK level 4. Saya bersama Bapak/Ibu guru hebat dari provinsi Nusa Nusa Tenggara Timur yang lolos ke PembaTIK level 4 ini terhimpun dalam sebuah komunitas yakni Sahabat Teknologi NTT Tahun 2023. 

"Ingin mengetahui profil Bapak/Ibu guru hebat Sahabat Teknologi Tahun 2023, silahkan klik disini

Pada PembaTIK level 4 ini kami didampingi oleh para Duta Teknologi Prov. NTT yang luar biasa hebat. Kegiatan PembaTIK level 4 ini, terdiri dari beragam kegiatan dimulai dari kuliah umum, kegiatan sinkronus bersama para Duta Teknologi NTT, serta membuat tugas PembaTIK Level 4. 

Adapun tagihan tugas PembaTIK level 4 ini terdiri dua tugas utama yakni  merancang dan mengimplementasikan inovasi pembelajaran berupa salah satu model pembelajaran inovatif berbasis TIK yang berpusat pada murid dan bersifat kolaboratif dengan memanfaatkan Platform Teknologi. Kemudian Berbagi praktik baik penerapan model pembelajaran inovatif berbasis TIK yang bersifat kolaboratif dengan pemanfaatan Platform Teknologi yang dilakukan secara daring (tatap maya) melalui Komunitas Belajar PMM “Sahabat PembaTIK NTT” dan juga berbagi secara luring di sekolah terdekat. 

Untuk tugas yang pertama yakni merancang dan mengimplementasikan inovasi pembelajaran berupa salah satu model pembelajaran inovatif berbasis TIK maka saya membuat sebuah ekosistem digital berupa Learning Mangement System (LMS) Moodle mode localhost yang terintegrasi dengan beragam konten pembelajaran digital dari beberapa layanan platform digital Kemdikbudristek untuk disajikan secara prasmanan dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model discovery learning

"Penasaran dengan gambaran detail praktik baik yang saya lakukan, silahkan klik disini"
Untuk memaksimalkan upaya saya dalam menyelesaikan tagihan tugas kedua yakni berbagi pengalaman praktik baik PembaTIK level 4 ini maka saya pun membuat sebuah rencana aksi/action plan yang saya beri akronim “INDIGO”. Penjelasan lebih detail terkait rencana aksi “INDIGO” dapat dilihat pada lampiran dibawah ini:

Secara umum gambaran kegiatan INDIGO - PembaTIK level 4 yang saya lakukan antara lain adalah :

  • Informasi melalui medsos : Upaya saya melakukan sosialisasi pemanfaatan Platform digital kemdikbudristek seperti Platform Merdeka Mengajar dan Sistem Informasi Perbukuan Indonesia melalui akun media sosial Instagram dan Facebook
  • Networking Kolaboratif : Melakukan koordinasi kepada kepala sekolah, Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata, serta sesama Sahabat Teknologi dari kabupaten Lembata terkait kegiatan berbagi yang akan dilakukan.
  • DIseminasi Praktik Baik : Melakukan diseminasi praktik Baik Secara Luring/Webinar bersama Kombel PMM (Sahabat Teknologi NTT) dan juga secara luring di beberapa sekolah sesuai hasil koordinasi
  • GO Publish : Membuat cerita berupa tulisan/artikel terkait kegiatan diseminasi luring/daring yang telah dilakukan dan dipublikasikan pada blog pribadi saya. 

Secara umum, saya dapat menyelesaikan tagihan tugas untuk PembaTIK level 4 ini baik itu mendesain dan mengimplementasikan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan ekosisitem digital LMS localhost dalam pembelajaran menggunakan model discovery learning disekolah 3T, dan saya juga melakukan diseminasi berbagi praktik baik yang telah saya lakukan ini dalam berbagai kesempatan baik melalui kegiatan webinar maupun berbagi secara tatap muka di beberapa sekolah. Berikut ini adalah cuplikan video vlog praktik baik dan kegiatan berbagi praktik baik yang telah saya lakukan : 

Vlog Praktik Baik Pembelajaran Inovatif terintegrasi TIK dan Kegiatan berbagi Praktik Baik.


Praktik Baik "Prasmanan Konten Pembelajaran dari Platform Digital Kemdibudristek di Sekolah 3T"

KONDISI SEKOLAH DAERAH 3T DENGAN SEGALA KETERBATASAN

SMP Negeri Satap Ilewutung yang teletak di Desa Lamalela, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Provinsi NTT ini merupakan satuan pendidikan yang berada di daerah khusus dengan topografi wilayah pegunungan. Karena letaknya berada di daerah pegunungan maka akses jalan dari ibu kota kecamatan menuju ke sekolah harus menempuh jalan dengan kondisi sangat buruk terutama di saat musim penghujan. Kondisi ini juga semakin diperparah karena tidak tersedianya sumber jaringan internet di lokasi sekitar sekolah dan lokasi pemukiman warga. 

Pelaksanaan ANBK SMPN Satap Ilewutung di "Bukit Sinyal"
sumber : dokumentasi pribadi

Hal ini tentunya sangat menyulitkan para warga sekolah untuk memanfaatkan internet sebagai sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran. Bahkan pada saat pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), para siswa peserta ANBK harus melaksanakan kegiatan ANBK di sebuah bukit yang bernama “Hadamoda” (sebuah daerah yang dapat dijangkau akses internet). Video cuplikan ANBK di tempat sinyal dapat dilihat disini.

TUNTUTAN KODRAT ZAMAN DAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Kodrat zaman dapat diartikan bahwa kita sebagai guru harus dan wajib membekali keterampilan kepada siswa sesuai zamannya agar mereka bisa hidup, berkarya dan menyesuaikan diri terutama dalam berdapatasi dan mengikuti laju perkembangan IPTEK di era digital ini. Oleh karena ini sebagai seorang guru, saya merasa sudah wajib hukumnya bagi saya untuk membekali kecakapan abad 21 bagi peserta didik saya terutama sebagai bekal literasi digital mereka dikemudian hari. Sehingga saya perlu memperkenalkan sekaligus membiasakan anak didik saya untuk mengakses platform-platform maupun ekosistem digital selama pembelajaran di sekolah. 

Selain itu, salah satu tuntutan Kurikulum Merdeka Sekarang adalah bagimana kita selaku guru ditantang untuk mampu memperhatikan kebutuhan belajar siswa baik itu kesiapan belajar, minat belajar, maupun profil/gaya belajar melalui kegiatan pembelajaran berdiferensiasi baik itu diferensiasi konten, proses maupun prodak. Hal ini juga membuat saya tertantang untuk bagaimana mengembangkan dan menyajikan media pembelajaran digital di tengah segala keterbatasan kondisi sekolah di daerah 3T, namun saya juga harus mempertimbangkan kebutuhan gaya belajar mereka.

  

BERPIKIR BERBASIS ASET DAN KEKUATAN

Berangkat dari tuntutan-tuntutan diatas maka saya berusaha untuk mencari suatu inovasi pembelajaran yang dapat mengakomodir kedua tuntutan kodrat zaman dan juga kebutuhan belajar dari didik saya. Saya pun mengidentifikasi segala kekuatan dan sumber daya  yang dapat menunjang implementasi kegiatan berbasis TIK di dalam kelas. Saya melihat bahwa walupun sekolah kami berada di daerah 3T, namun infrastruktur penunjang kegiatan pembelajaran berbasis digital yang dimiliki sekolah cukup mumpuni. Sekolah kami tersedia 15 unit chromebook dan 14 unit tablet advan serta sebauh router/acesspoint. Hal ini memungkingkan saya untuk mengembangkan sebuah inovasi pembelajaran digital. Inovasi yang saya lakukan adalah dengan mengembangkan sebuah ekosistem digital yang interaktif namun dapat diakses tanpa menggunakan koneksi internet. Platform digital yang dapat dijalankan secara offline adalah Learning Management System (LMS) Moodle localhost.  Disamping itu ada beberapa platform digital Pendidikan yang diluncurkan oleh Kemdikbudristek dan dapat bekerja secara optimal jika diakses secara daring diantaranya Sistem Informasi Perbukuan Indonesia dan Platform Merdeka Mengajar. Walaupun Portal Rumah Belajar dan Platform Merdeka Mengajar ini dominan diakses secara daring, ada beberapa fitur dari kedua platform ini dapat diunduh sehingga dapat diakses tanpa koneksi internet sehingga fitur-fitur dari kedua platform ini dapat diintegrasikan dalam LMS Moodle localhost.

Secara umum, fitur utama yang dimanfaatkan dari Sistem Informasi Perbukuan Indonesia (SIBI) adalah konten audio berupa buku audio. Sedangkan untuk platform Merdeka Mengajar, fitur yang dimanfaatkan adalah fitur Perangkat Ajar mengunduh bahan ajar berupa video pembelajaran, buku elektronik, handout dan komik. Saya juga mengembangkan simulasi virtual dari MS Powerpoint dan memanfaatkan simulasi virtual dari PhET Collorado untuk mengakomodir siswa gaya belajar kinestetik.

 

PRASMANAN KONTEN DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN DICOVERY LEARNING

Setelah selesai mengembangkan skema kegiatan pembelajaran dalam LMS Moodle yang terintegrasi dengan konten pembelajaran digital dari Sistem Informasi Perbukan Indonesia, Platform Merdeka Mengajar, dan PHEt maka selanjutnya diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model discovery learning. Kegiatan praktik baik ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 02 Oktober 2023 untuk mata pelajaran IPA kelas VII dengan materi Konsep Kalor.

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan memberikan stimulasi/rangsangan kepada peserta didik dengan mengamati ilustrasi komik yang diunduh dari Youtube pada kegiatan “AYO MENGAMATI” dalam LMS. Guru mengarahkan peserta didik menemukan masalah dari komik yang diamati kemudian dilanjutkan memberikan pernyataan/statement berupa rumusan masalah dan hipotesis yang akan diketikan pada bagian “AYO BERPENDAPAT”. Selanjutnya peserta didik untuk membuktikan hipotesis yang telah mereka buat, peserta didik akan melakukan pengumpulan data dengan mengakses beragam konten digital yang telah tersedia pada LMS.

Berikut ini adalah demo tampilan LMS Moodle localhost yang saya kembangkan :


Dalam proses pengumpulan data untuk menjawab masalah yang ada dalam LKPD, peserta didik bebas memilih konten pembelajaran yang dirasa sesuai untuk menemukan informasi. Layaknya hidangan dalam jamuan prasmanan, siswa dapat melakukan beragam aktifitas menggunakan beberapa konten digital baik itu mendengarkan  audio pembelajaran (konten gaya belajar auditori), membaca flipbook berupa komik atau bahan ajar (konten gaya belajar visual), menyimak tayangan video pembelajaran (konten gaya belajar audiovisual), bahkan melakukan simulasi virtual (konten gaya belajar kinestetik). Setelah proses pengolahan data dilakukan, peserta didik memverifikasi/membandingkan kembali kesimpulan yang dibuat pada LKPD dengan hipotesis/jawaban sementara yang telah dibuat diawal kegaiatan pembelajaran. 


INTEGRASI KONTEN KEARIFAN LOKAL DAN MEDIA ALAM SEKITAR SERTA KOLABORASI ANTAR GURU KUNCI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN

Agar pembelajaran menjadi lebih kontekstual dengan latar belakang sosial dan kearifan lokal dalam lingkungan siswa maka saya mendesain LKPD yang mengangkat permasalahan yang berkaitan erat dengan latar belakang pekerjaan orang tua mereka serta konten budaya yang dalam penerapanya menggunakan konsep kalor. Konten permasalahan dalam LKPD yang disesuiakan dengan latar belakang mata pencaharian masyarakat di sekitar adalah seperti industri rumah tangga penyulingan arak atau dalam bahasa setempat disebut “moke” dan juga industri pengrajin batu bata. Untuk konten kearifan lokal yang saya integrasikan dalam permasalahan LKPD adalah budaya “panggang badan” bagi seorang ibu pasca melahirkan dan juga ramuan tradisional dari daun “jarak” untuk menurunkan panas/demam pada balita. LKPD Konsep Kalor terintegrasi kearifan lokal dapat diunduh disini.

Kolaborasi dengan Guru Matematika dengan memanfaatkan media daun jambu mete.
sumber : dokumentasi pribadi

Untuk membantu siswa dengan kesiapan belajar numerasi kategori dasar dan perlu intervensi khusus, saya berkolaborasi bersama rekan guru matematika di sekolah Bapak Ferdinand N. A. Odjan untuk membantu mereka meahami operasi pengurangan bilangan bulat yang bernilai negatif sehingga mereka mampu menentukan besarnya proses pelepasan kalor yang bernilai negatif. Kami memanfaatkan daun jambu mete yang sangat banyak tersedia di lingkungan sekitar sebagai media untuk membantu mereka menghitung besarnya kalor yang dilepaskan benda. Sumber praktik baik Operasi bilangan bulat memanfaatkan media daun jambu mete dapa diakses disini.


KESIMPULAN – PEMBELAJARAN LEBIH BERMAKNA

Dari hasil pengamatan guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung, terlihat bahwa tingkat keaktifan peserta didik sangat tinggi karena mereka dihadapkan pada aktivitas mandiri untuk melakukan pengumpulan dan pengolahan data sesuai instruksi LKPD. Selain itu mereka juga berkolaboratif dalam menyelesaikan LKPD yang dikerjakan. Selain itu mereka juga berdiskusi untuk membandingkan dan mencari kesamaan dari informasi yang diperoleh dari berbagai sumber digital yang di sajikan secara prasmanan.

Hasil analisis yang saya lakukan terhadap LKPD yang dikerjakan oleh peserta didik juga menunjukan adanya pemahaman konsep yang cukup optimal tekait menentukan hubungan antara besaran dalam konsep kalor serta menentukan kalor yang di serap maupun dilepaskan oleh sebuah benda. Sedangkan untuk hasil refleksi kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik menunjukan bahwa pembelajaran yang telah mereka lakukan ini lebih bermakna dan membekas bagi mereka. Peserta didik mampu mengingat dan memahami betul konsep Kalor yang berhubungan dengan kehidupan dan konten budaya yang ada di lingkungan mereka. 

Berikuti ini adalah video vlog model discovery learning menggunakan LMS Moodle dalam kegiatan pembelajaran:



Secara umum pembelajaran model discovery learning menggunakan LMS Moodle terintegrasi fitur layanan teknologi daigital dari kemdikbudristek ini mampu meningkatkan aktivitas belajar peserta didik, pemahaman konsep serta mengatasi kesulitan belajar peserta didik karena konsep yang diperoleh oleh peserta didik dimulai dari membuat rumusan masalah dan jawaban sementara kemudian dicari pembuktiannya lewat proses pengumpulan dan pengolahan data kemudian dilakukan dianalisis untuk dicari kesimpulanya untuk dibandingkan dengan hipotesis yang telah dibuat sebelumnya. 

Praktik baik berupa Prasmanan Konten Digital yang terintergrasi dalam LMS Moodle localhost di Sekolah 3T ini juga telah saya bagikan dalam berbagai kesempatan. Berikut ini adalah gambaran kegiatan berbagi pengalaman praktik baik yang telah saya lakukan : Diseminasi Praktik Baik PembaTIK 2023

Senin, 23 Oktober 2023

Kolaborasi Sahabat Teknologi Kab. Lembata : Berbagi Praktik Baik Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran di SD Inpres 1 Lewoleba.

Pendidikan adalah tonggak utama dalam pembangunan masyarakat, dan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menjadi salah satu kunci dalam memajukan pendidikan di era modern. Dengan semangat untuk terus meningkatkan mutu pembelajaran, saya bersama kedua rekan Sahabat Teknologi NTT Peserta PembaTIK Level 4 Tahun 2023 yang berasal dari Kabupaten Lembata yakni yakni Bapak Antonius Trisanto Tukan dari SD Inpres Ohe dan Ibu Nawangwulan Cahyaristi dari SMP Negeri 1 Nubatukan melakukan kegiatan berbagi pengalaman praktik baik dalam memanfaatkan TIK dalam pembelajaran. Acara ini adalah bentuk komitmen kami untuk memberikan wawasan baru dan inspirasi kepada para guru di SD Inpres 1 Lewoleba terkait pemanfaatan TIK dalam pembelajaran. Kami berbagi pengalaman praktik baik yang telah kami terapkan di masing-masing sekolah kami. Masing-masing dari kami membawakan topik yang berbeda, namun semuanya bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dengan TIK bagi para rekan guru di SD Inpres 1 Lewoleba.

Berbagi Praktik Baik Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran di SD Inpres 1 Lewoleba.
sumber : dokumentasi Antonius Trisanto Tukan

Kegiatan berbagi praktik baik ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 17 Oktober 2023 bertempat di Aula SD Inpres 1 Lewoleba. Kegiatan ini dihadiri oleh 10 (sepuluh) orang guru kelas dari SD Inpres 1 Lewoleba. Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Kepala SD Inpres 1 Lewoleba, Ibu Yuliana Lipa Lengari, S.Pd. Dalam sambutannya, beliau mengharapkan agar semua pengalaman praktik baik yang nanti akan kami bagikan dapat menjadi inspirasi dan referensi bagi para guru di SDI 1 Lewoleba. Beliau bahkan mengharapkan agar disela kegiatan berbagi ini, kami dapat langsung memberikan dampingan berupa tutorial bagaimana mengembangkan media pembelajaran yang telah kami kembangkan kepada para rekan guru di SD Inpres 1 Lewoleba.


Prasmanan Konten Platform Digital Kemdikbudristek yang Terintegrasi dengan LMS Moodle Localhost di Sekolah 3T

Saya, sebagai guru dari SMPN Satap Ilewutung, membagikan pengalaman mengenai "Prasmanan Konten Platform Digital Kemdikbudristek yang Terintegrasi dengan LMS Moodle localhost di sekolah 3T." Kami telah berhasil mengintegrasikan berbagai konten pendidikan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui platform digital mereka ke dalam LMS Moodle yang di-host di server lokal sekolah kami. Integrasi ini telah memungkinkan para guru dan siswa kami untuk mengakses berbagai sumber daya pendidikan dengan mudah. Dengan cara ini, kami menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih efisien dan menyediakan akses yang lebih setara kepada sumber daya pembelajaran.


Pemanfaatan Google Sites dalam Pembelajaran Matematika

Ibu Nawangwulan Cahyaristi, seorang guru dari SMP Negeri 1 Nubatukan, membawakan materi tentang "Pemanfaatan Google Sites dalam Pembelajaran Matematika." Dalam presentasinya, beliau menjelaskan bagaimana kami dapat menggunakan Google Sites untuk membuat situs web edukasi yang interaktif dan menarik dalam pembelajaran matematika. Google Sites memberi guru dan siswa kemampuan untuk mengatur dan mengakses materi pembelajaran dengan lebih mudah, serta memungkinkan guru untuk menambahkan elemen visual yang lebih menarik ke dalam proses pembelajaran. Hal ini membuat pembelajaran matematika menjadi lebih menarik dan mudah dipahami oleh siswa.


Implementasi TIK dalam Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran SOLE 

Pak Antonius Trisanto Tukan, guru dari SD Inpres Ohe, menghadirkan topik "Implementasi TIK dalam Pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran SOLE." Model Self-Organized Learning Environment (SOLE) adalah pendekatan yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk memimpin pembelajaran mereka sendiri dengan bantuan teknologi. Model ini memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi topik-topik yang menarik bagi mereka dan bekerja sama dengan teman sekelas dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan. Dalam era digital, model ini membantu siswa untuk menjadi lebih mandiri dalam belajar dan mengembangkan keterampilan kritis seperti pemecahan masalah dan kreativitas.

Kegiatan berbagi pengalaman praktik baik ini sangat diapresiasi oleh para guru di SD Inpres 1 Lewoleba. Mereka sangat antusias dan bersemangat dalam menerima materi yang kami sampaikan. Kami juga menerima banyak pertanyaan dan permintaan, yang menunjukkan minat tinggi para peserta kegiatan. Antusisme mereka untuk belajar sangat tinggi bahkan dalam kegiatan ini, Kepala Sekolah meminta kami untuk memberikan tutorial pengembangan LKPD Interaktif menggunakan liveworksheet dan kami pun menyangupi permintaan tersebut dengan melatih dan membimbing para guru untuk mendaftarkan akun liveworksheet kemudian mengembangkan LKPD Interaktif menggunakan fitur-fitur yang ada pada tools liveworksheet.

Berbagi Praktik Baik Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran di SD Inpres 1 Lewoleba.
sumber : dokumentasi Antonius Trisanto Tukan

Di akhir kegiatan, kami berharap bahwa kegiatan berbagi pengalaman praktik baik ini akan menjadi pemicu semangat bagi sekolah dan guru lain untuk menjalankan praktik baik serupa. Kami juga berpesan kepada para rekan guru SDI 1 Lewoleba agar dapat menjadi agen perubahn dan dapat membagikan pengalaman praktik baik dan sedikit ilmu terkait pengembangan media pembelajaran berbasis TIK ini kepada rekan guru yang lain di sekolah ini. Dengan pemanfaatan TIK dalam pendidikan, kita dapat menciptakan siswa yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan. Bersama-sama, kita dapat menciptakan generasi yang lebih canggih, kreatif, dan kompeten dalam era digital yang terus berkembang. Semangat terus tumbuh dan berkembang!


Berikut ini adalah daftar hadir peserta kegiatan berbagi pengalaman praktik baik di SDI 1 Lewoleba :


Webinar “Inovasi Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran” - Komunitas Sahabat PembatIK NTT

Dalam era digital yang berkembang pesat, kita sebagai pendidik dituntut untuk terus berinovasi dan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran. Oleh karena ini melalui Komunitas Sahabat PembaTIK NTT yang ada pada Platform Merdeka Mengajar, saya bersama kedua orang Sahabat Teknologi NTT Peserta PembaTIK Level 4 Tahun 2023  yakni Bapak Antonius Trisanto Tukan dari SD Inpres Ohe dan Ibu Nawangwulan Cahyaristi dari SMP Negeri 1 Nubatukan telah melakukan upaya kolaboratif yang luar biasa dalam bentuk kegiatan webinar untuk berbagi pengalaman praktik baik dalam memanfaatkan TIK dalam pembelajaran. Kegiatan Webinar ini dilaksanakan pada hari Jumad tanggal 20 Oktober 2023 pukul 17.00 WITA - selesai, dengan judul “Inovasi Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran” dan mengangkat tema "Menguatkan Ekosistem Digital Pendidikan dengan Berkarya dan Berbagi untuk Wujudkan Merdeka Belajar". Ini adalah bagian penting dari inisiatif kami untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah kami dan di seluruh Indonesia terutama bagi para pendidik di Nusa Tenggara Timur. Turut hadir dalam webinar ini sekaligus berperan sebagai Keynote Speaker, Ibu Theresia Sri Rahayu selaku salah satu DutaTeknologi Prov. NTT Tahun 2022. Dalam sambutan sekaligus paparan materi yang beliau sampaikan, beliau menegaskan bahwa implementasi model pembelajaran inovatif yang terintegrasi dengan pemanfaatan TIK dapat menjadi kunci utama peningkatan kualitas pembelajaran. 

Flayer Kegiatan Webinar “Inovasi Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran” bersama Komunitas Sahabat PembaTIK NTT

Kegiatan webinar ini merupakan sarana utama di mana kami menginspirasi para rekan guru. Dalam rangkaian webinar ini, kami memaparkan berbagai praktik baik dalam penggunaan TIK di dalam kelas. Webinar ini dijalankan melalui platform Google Meet dan mencakup berbagai topik yang relevan dengan pembelajaran digital. Salah satu alasan utama kami menggunakan Webinar sebagai sarana berbagi praktik baik adalah karena Webinar memungkinkan kami untuk mencapai audiens yang sangat luas. Guru-guru dari berbagai wilayah Indonesia dapat bergabung dengan mudah tanpa harus melakukan perjalanan jauh. Ini memungkinkan berbagi pengetahuan dan pengalaman praktik baik dengan lebih banyak orang. Guru-guru yang sibuk dengan jadwal pembelajaran mereka dapat mengikuti webinar kapan saja dan di mana saja sesuai kenyamanan mereka. Ini membantu dalam memastikan partisipasi yang lebih besar dalam kegiatan berbagi ini.

Dalam salah satu sesi webinar, saya membawakan materi dengan judul "Prasmanan Konten Platform Digital Kemdikbudristek," di mana kami mengintegrasikan konten dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) ke dalam sistem Moodle yang kami jalankan di sekolah kami. Kami menjelaskan secara rinci bagaimana integrasi ini memungkinkan para siswa untuk mengakses sumber daya pembelajaran dengan lebih mudah dan efisien. Selain itu, Ibu Nawangwulan Cahyaristi membagikan pengalaman praktik baik tentang "Pemanfaatan Google Sites dalam Pembelajaran Matematika." Dia menjelaskan bagaimana platform Google Sites dapat digunakan untuk membuat materi pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami. Pak Antonius Trisanto tukan membahas "Implementasi TIK dalam Pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran SOLE." Dia menjelaskan bagaimana model pembelajaran ini mendorong siswa untuk menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri.

Kegiatan webinar ini juga menjadi wadah bagi kolaborasi antara para guru. Kami saling melengkapi dan mendukung satu sama lain dalam menjawab pertanyaan dan permintaan dari para peserta webinar. Ini menciptakan lingkungan yang ramah dan berbagi pengetahuan. Satu hal yang luar biasa adalah antusiasme para guru yang mengikuti webinar kami. Mereka terlihat sangat antusias dan bersemangat untuk menerapkan berbagai ide yang kami bagikan. Antusiasme mereka menjadi sumber motivasi bagi kami untuk terus berbagi pengetahuan dan pengalaman praktik baik.

Berikut ini adalah cuplikan sesi presentasi materi praktik baik saya dalam kegiatan webinar ini, untuk melihat video full kegiatan webinar silahkan klik disini.

Cuplikan Kegiatan Webinar "Inovasi Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran"

Kegiatan webinar berbagi pengalaman praktik baik adalah bukti nyata bahwa kolaborasi guru melalui platform daring dapat memperkaya pengalaman belajar. Kami berharap bahwa melalui inisiatif ini, para pendidik di seluruh Indonesia akan semakin termotivasi dan terinspirasi untuk memanfaatkan TIK dalam pembelajaran. Webinar adalah sarana yang efektif untuk berbagi pengetahuan dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kami berkomitmen untuk terus menginspirasi rekan-rekan guru kami dan berharap bahwa semangat berbagi pengalaman praktik baik akan terus berkembang demi masa depan pendidikan yang lebih cerah. 

Daftar hadir peserta kegiatan Webinar “Inovasi Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran” dapat dilihat pada lampiran dibawah ini :

Kolaborasi Sahabat Teknologi Kab. Lembata : Berbagi Praktik Baik Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran di SMPN Tujuh Maret Hadekewa.

Pendidikan merupakan fondasi utama dalam memajukan masyarakat, dan dalam semangat untuk terus meningkatkan mutu pembelajaran, saya bersama kedua rekan Sahabat Teknologi NTT Peserta PembaTIK Level 4 Tahun 2023 yang berasal dari Kabupaten Lembata yakni yakni Bapak Antonius Trisanto Tukan dari SD Inpres Ohe dan Ibu Nawangwulan Cahyaristi dari SMP Negeri 1 Nubatukan melakukan kegiatan berbagi pengalaman praktik baik dalam memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam dunia pendidikan. Kami dengan bangga menyampaikan wawasan dan praktik baik ini kepada para guru di SMPN Tujuh Maret Hadekewa. Kegiatan berbagi pengalaman praktik baik ini mencerminkan tekad kami untuk bersama-sama mewujudkan perubahan positif dalam dunia pendidikan.


Berbagi Praktik Baik Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran di SMPN Tujuh Maret Hadakewa.
sumber : dokumentasi Antonius Trisanto Tukan

Pada hari Kamis Tanggal 19 Oktober 2023, bertempat di Aula SMP Negeri Tujuh Maret Hadakewa, saya bersama kedua rekan sahabat Teknologi NTT dari kabupaten Lembata melakukan kegiatan berbagi praktik baik. Kegiatan ini dibuka oleh Ibu Felixsia M. P. Apelabi, S.Pd selaku wakil kepala sekolah. Dalam sambutannya, beliau berharap agar para rekan guru di SMPN Tujuh Maret Hadakewa dapat mengikuti kegitan ini dengan serius mengingat pentingnya manfaat dari praktik baik yang telah kami bagikan karena dapat menjadi referensi bagi para rekan guru dalam mendesain kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan TIK.


Integrasi Konten Platform Digital Kemdikbudristek ke dalam LMS Moodle Lokalhost

Saya, sebagai seorang pendidik di SMPN Satap Ilewutung, memaparkan tentang "Integrasi Konten Platform Digital Kemdikbudristek ke dalam LMS Moodle Lokalhost." Saya telah berhasil mengintegrasikan konten pendidikan yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui platform digitalnya ke dalam LMS Moodle yang di-host di server lokal di sekolah kami. Integrasi ini telah membuka pintu bagi para guru dan siswa kami untuk mengakses beragam sumber daya pendidikan dengan mudah dan merata. Hasilnya adalah proses pembelajaran yang lebih terstruktur dan akses yang setara terhadap sumber daya pembelajaran.

 

Pemanfaatan Google Sites dalam Pembelajaran Matematika

Ibu Nawangwulan Cahyaristi, rekan guru dari SMPN 1 Nubatukan, membawakan materi tentang "Pemanfaatan Google Sites dalam Pembelajaran Matematika." Dalam presentasinya, beliau menjelaskan bagaimana kami dapat menggunakan Google Sites untuk menciptakan situs web edukatif yang menarik dan interaktif dalam pembelajaran matematika. Google Sites memberikan guru dan siswa kami alat untuk mengatur materi pembelajaran dengan cara yang lebih visual dan mudah diakses. Dengan begitu, proses pembelajaran matematika menjadi lebih menarik dan pemahaman siswa menjadi lebih baik.

 

Implementasi TIK dalam Pembelajaran dengan Model Pembelajaran SOLE

Pak Antonius Trisanto Tukan, pendidik dari SD Inpres Ohe, membahas topik "Implementasi TIK dalam Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Self-Organized Learning Environment (SOLE)." Model pembelajaran SOLE memberi siswa lebih banyak kendali atas pembelajaran mereka dengan dukungan teknologi. Siswa dapat mengeksplorasi topik yang menarik bagi mereka dan berkolaborasi dengan teman sekelas dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan. Model ini mendorong kreativitas, kerja sama, serta pengembangan keterampilan kritis yang sangat penting di era modern.

Berikut ini adalah cuplikan kegiatan berbagi praktik baik tang saya lakukan bersama para guru di SMPN Tujuh Maret Hadakewa :

Kegiatan Berbagi Praktik Baik di SMPN Tujuh Maret Hadakewa

Respon yang sangat positif datang dari para guru yang menerima materi kami. Mereka tampak sangat antusias dan siap untuk menerapkan konsep-konsep TIK dalam pembelajaran mereka. Oleh karena semangat yang tinggi tersebut, kami juga memberikan panduan praktis tentang cara membuat media pembelajaran interaktif dalam bentuk microsite menggunakan s.id. Kami yakin bahwa pemanfaatan media ini akan memberikan pengalaman belajar yang lebih kaya dan membantu siswa memahami materi pelajaran dengan lebih baik. Kami berharap bahwa kegiatan berbagi pengalaman praktik baik ini akan menjadi dorongan bagi sekolah dan guru lainnya untuk menjalankan praktik serupa. Pendidikan adalah kunci untuk masa depan yang lebih cerah, dan dengan memanfaatkan TIK, kami bersama-sama menciptakan siswa yang siap menghadapi tantangan dunia yang terus berubah. Semangat belajar dan berkembang harus tetap hidup. Kami berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan pendidikan di wilayah kami dan berharap dapat menginspirasi lebih banyak guru untuk bergabung dalam perjalanan ini. Bersama-sama, kita dapat menciptakan generasi yang lebih kompeten di era digital yang terus berkembang. Semangat terus tumbuh!


Sahabat Teknologi NTT – Kab. Lembata : Kolaborasi lebih penting daripada Kompetisi

Dalam dunia pendidikan, seringkali kita terjebak dalam paradigma kompetisi, di mana sekolah, siswa, dan guru bersaing satu sama lain untuk mencapai prestasi tertinggi. Namun, semakin banyak kita memahami peran kolaborasi dalam membentuk masa depan pendidikan yang lebih baik, semakin jelas pula bahwa kolaborasi jauh lebih penting daripada kompetisi. Sebagai pendidik, kita memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang mendorong kerja sama, berbagi pengalaman, dan pembelajaran kolektif. Hal ini lah yang mendorong kami para Sahabat Teknologi NTT Peserta PembaTIK Level 4 Tahun 2023 yang berasal dari Kabupaten Lembata yakni yakni Bapak Antonius Trisanto Tukan dari SD Inpres Ohe dan Ibu Nawangwulan Cahyaristi dari SMP Negeri 1 Nubatukan untuk saling berkolaborasi dalam upaya membagikan pengalaman praktik baik yang telah kami lakukan di sekolah masing-masing.

Dalam postingan ini, saya akan menguraikan upaya kolaboratif yang kami lakukan, terutama dalam hal koordinasi dan perencanaan yang diperlukan dalam menyukseskan kegaiatan berbagi praktik baik sacara luring maupun daring. Untuk mempermudah koordinasi dan komunikasi kami, maka kami sepakat membentuk grup WhatsApp. Melalui grup WhatsApp ini lah kami melakukan komunikasi untuk rencana kami selanjutnya. Kami juga merencanakan pertemuan koordinasi untuk berbagi ide, mengatur jadwal, dan membagi peran. Pertemuan ini dapat dilakukan secara virtual melalui Google Meet atau pertemuan secara tatap muka. Kami akan merinci siapa yang akan mengelola presentasi, materi, serta waktu dan tempat di sekolah yang akan kami kunjungi.

Koordinasi Sahabat Teknologi dari Kabupaten Lembata melalui Google Meet.

Adapun bentuk kolaborasi yang kami lakukan selama proses perencanaan dan persiapan kegiatan berbagi praktik baik misalnya seperti berkolaborasi membuat desain bersama leaflet/poster kegiatan webinar menggunakan Canva for Education, membagikan akses bersama pada goggle formulir untuk saling melengkapi pertanyaan yang ada pada daftar hadir peserta kegiatan.

Setelah koordinasi dan perencanaan selesai, kami akan mengunjungi sekolah-sekolah yang telah kami identifikasi. Kami akan berbagi praktik baik kami dengan guru dan staf sekolah, menjelaskan metode yang telah kami terapkan, dan bagaimana hal itu telah mempengaruhi hasil belajar siswa. Sebagai tim, kami akan bekerja sama dengan guru di sekolah yang kami kunjungi. Kami akan mengadakan sesi diskusi dan kolaborasi untuk memahami tantangan dan kebutuhan unik di setiap sekolah. Kami ingin memastikan bahwa praktik baik yang kami bagikan dapat disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan setiap sekolah. Setelah kegiatan berbagi pengalaman praktik baik selesai, kami akan melakukan evaluasi internal. Kami akan berdiskusi tentang apa yang telah berhasil dan apa yang perlu diperbaiki dalam rencana kami. Kami akan terus belajar dan berkembang seiring berjalannya waktu.

Kami yakin bahwa kolaborasi ini akan membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih inovatif dan berkualitas di sekolah-sekolah yang kami kunjungi. Kami berharap bahwa dengan berbagi praktik baik, kami dapat membantu meningkatkan pengalaman belajar siswa dan menciptakan dampak positif dalam dunia pendidikan. Terimakasih kepada kedua rekan kami yang mendukung inisiatif ini. Mari bersama-sama berkontribusi untuk pendidikan yang lebih baik dan lebih cerah.

Webinar “SABTU CB“ (Sharing Asyik Belajar Teknologi Seru Chromebook)

Di tengah perkembangan pesat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan adalah suatu keharusan. Hal mendorong saya bersama kedua Sahabat teknologi NTT - Peserta PembaTIK Level 4 yakni Bapak Antonius Trisanto Tukan dari SD Inpres Ohe dan Bapak Ali Zaenal dari SD Inpres Rata – Kabupaten Nagekeo untuk memiliki komitmen kuat dalam berbagi pengalaman praktik baik dalam memanfaatkan TIK dalam pembelajaran. Bersama-sama, kami menyelenggarakan sebuah kegiatan berbagi daring melalui webinar menggunakan platform Google Meet. Kami memilih webinar sebagai sarana utama untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman praktik baik kami. Pilihan ini didasari oleh sejumlah alasan yang penting karena Webinar memungkinkan kami untuk mencapai audiens yang sangat luas. Guru-guru dari berbagai tempat di seluruh Indonesia dapat dengan mudah mengikuti kegiatan berbagi kami tanpa harus melakukan perjalanan jauh. Webinar memungkinkan interaksi langsung antara pembicara dan peserta. Kami dapat menjawab pertanyaan dan memberikan klarifikasi secara real-time, menciptakan pengalaman berbagi yang lebih dinamis dan berarti. Guru-guru yang memiliki jadwal yang padat dapat mengikuti webinar kapan saja dan di mana saja sesuai kenyamanan mereka. Ini membantu dalam memastikan partisipasi yang lebih besar dalam kegiatan berbagi ini. Webinar juga memberi kesempatan bagi para guru untuk saling berkolaborasi. Mereka dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka, menciptakan jejaring profesional yang kuat.

Kegiatan Webinar dengan tema “SABTU CB“ (Sharing Asyik Belajar Teknologi Seru Chromebook) dilaksanakan pada hari  Sabtu tanggal 20 Oktober 2023 dari pukul 19.00 WITA – selesai. Kegiatan Webinar ini dibuka secara langsung oleh Bapak Herdiana, ST.MBA selaku Kepala Balai Penjamin Mutu Pendidikan Prov.NTT. Dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan webinar ini, beliau menegaskan bahwa dengan adanya kegiatan seperti ini, beliau berharap agar para guru terutama yang berada di sekolah sasaran penerimaan bantuan chromebook dapat memperoleh pengetahuan baru terkait bagiman memanfaatkan chromebook sehingga dapat digunakan secara optimal untuk menunjang kegiatan pembelajaran di kelas. Selain itu Webinar ini juga menghadirkan keynote speaker yakni Ibu Arija Rose Wanodya sebagai Google Education Specialist untuk region Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara. Dalam paparan materinya, Ibu Rose Wanodya juga menyampaikan hal senada yang disampaikan oleh Bapak Herdiana. Namun Ibu Rose Wanodya juga mengingatkan dan menghimbau para perserta kegiatan webinar untuk mengoptimalkan akun belajar.id yang dimiliki oleh para guru untuk memanfaatkan semua platform layanan dari Google for Education dalam upaya menunjang proses pembelajaran berbasis TIK.

 
Flayer Webinar "“SABTU CB“ (Sharing Asyik Belajar Teknologi Seru Chromebook)" 

Adapun fokus utama kami selaku narasumber praktik baik dalam kegiatan webinar ini adalah membagikan pengalam kami dalam mengembangkan ekosistem digital berbasis TIK dengan memanfaatkan perangkat chromebook yang tersedia di sekolah. Untuk itu, kami membawakan materi yang beragam dalam webinar ini:

Prasmanan Konten Platform Digital Kemdikbudristek" (SMPN Satap Ilewutung)

Materi yang saya bawakan menekankan integrasi konten dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) ke dalam sistem Learning Management System (LMS) Moodle yang kami jalankan di sekolah kami. Ini memungkinkan para siswa kami untuk mengakses sumber daya pembelajaran dengan lebih mudah dan efisien.

GACOR (Game Olahraga dengan Memanfaatkan Chromebook)

Pak Aly Zainal berbagi pengalaman dalam menggunakan Chromebook dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di SD Inpres Rata - Nagekeo. Dia menjelaskan bagaimana Chromebook dapat digunakan untuk menciptakan aktivitas yang menyenangkan dan efektif dalam pembelajaran PJOK.

Implementasi TIK dalam Pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran SOLE

Pak Antonius Trisanto menjelaskan bagaimana model pembelajaran Self-Organized Learning Environment (SOLE) dapat memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran mereka. Dia berbagi pengalaman praktik baik dalam mengaplikasikan model ini di SD Inpres Ohe.

Berikut ini adalah cuplikan sesi presentasi materi praktik baik saya dalam kegiatan webinar ini, untuk melihat video full kegiatan webinar silahkan klik disini.

Cuplikan Kegiatan Webinar “SABTU CB“ (Sharing Asyik Belajar Teknologi Seru Chromebook)

Selama webinar, kami tidak hanya memaparkan materi kami masing-masing, tetapi juga berkolaborasi untuk menjawab pertanyaan dan permintaan dari para peserta. Ini menciptakan lingkungan yang ramah dan membangun jejaring profesional yang kuat. Salah satu hal yang sangat memotivasi kami adalah antusiasme para guru yang menerima materi yang kami sampaikan. Mereka terlihat sangat antusias dan bersemangat untuk menerapkan berbagai ide yang kami bagikan. Ini membuktikan bahwa inovasi dalam pembelajaran sangat dihargai oleh para pendidik.

Kegiatan webinar “SABTU CB“ (Sharing Asyik Belajar Teknologi Seru Chromebook) adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi guru melalui platform daring dapat memperkaya pengalaman belajar. Semangat berbagi pengalaman praktik baik ini adalah upaya kami untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kami berharap bahwa inisiatif seperti ini akan terus tumbuh dan berkembang, mempersiapkan generasi muda untuk masa depan yang lebih cerah melalui pembelajaran yang inovatif dan berdaya guna, dengan dukungan TIK dan Chromebook sebagai alat pembelajaran yang efektif.

Lampiran daftar hadir peserta Webinar “SABTU CB“ (Sharing Asyik Belajar Teknologi Seru Chromebook) dapat dilihat pada lampiran dibawah ini :