PembaTIK 2023 - INDIGO

Kegiatan PembaTIK level 4 Tahun 2023 dilakukan dengan Menyebarkan Informasi Melalui Medsos, Membangun Koordinasi dengan Pihak lain, Melakukan Diseminasi/Berbagi Praktik Baik, dan Melakukan Publikasi pada media dan website pribadi.

INFORMASI MELALUI MEDSOS

Upaya saya melakukan sosialisasi pemanfaatan Platform digital kemdikbudristek seperti Platform Merdeka Mengajar dan Sistem Informasi Perbukuan Indonesia melalui akun media sosial Instagram dan Facebook.

NETWORKING KOLABORASI

Melakukan koordinasi kepada kepala sekolah, Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata, serta sesama Sahabat Teknologi dari Prov. NTT terkait kegiatan berbagi yang akan dilakukan.

DISEMINASI PRAKTIK BAIK

Melakukan diseminasi praktik Baik Secara Luring/Webinar bersama Kombel PMM (Sahabat Teknologi NTT) dan juga secara luring di beberapa sekolah sesuai hasil koordinasi yang dilakukan.

GO PUBLISH

Membuat cerita berupa tulisan/artikel terkait kegiatan diseminasi luring/daring yang telah dilakukan dan dipublikasikan pada blog pribadi saya maupun mengedit video dokumentasi praktik baik dan kegiatan berbagi.

Senin, 31 Oktober 2022

Berbagi Praktik Baik Pembatik Level 4 Tahun 2022 - Berbagi Itu Ibarat Riak Gelombang

BELAJAR DARI RIAK GELOMBANG – “DARI HAL KECIL NAMUN TAK BERUJUNG”

Dalam ilmu fisika, adanya sebuah ganguan kecil diatas permukaan zat cair/fluida  yang tenang akan menghasilkan sebuah riak (gelombang kecil). Namun gelombang kecil ini akan terus merambat dan tak berujung. Sebuah ganguan kecil ini mampu memberikan efek yang begitu luar biasa luas, begitu juga hal-hal baik yang kita miliki perlu ditularkan kepada orang walau sekecil apa pun itu. Oleh karena itu sebagai seorang guru, semua hal baik yang pernah kita lakukan wajib hukumnya untuk kita bagikan dan kita tularkan kepada sesama rekan guru yang lain. 

Begitupun saya selaku sahabat Rumah Belajar Provinsi NTT tahun 2022 sekaligus peserta Pembatik Level 4 Tahun 2022, dituntut untuk mengaplikasikan semua inovasi-inovasi terkait pemanfaatan Portal Rumah Belajar dan Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran inovatif. Salah satu inovasi praktik baik yang sudah saya lakukan adalah dengan memanfaatkan fitur-fitur portal rumah belajar dan PMM yang diintegrasikan dalam Learning Management System (LMS) Moodle pada pembelajaran menggunakan model discovery learning. Praktik baik yang telah saya lakukan ini sudah wajib hukumnya untuk saya bagikan kepada orang lain agar dapat menjadi referensi dalam mendesain suatu kegiatan pembelajaran yang inovatif.

Untuk melihat praktik baik Pemanfaatan fitur-fitur Portal Rumah Belajar dan PMM yang terintegrasi dalam LMS Moodle dalam pembelajaran Discovery Learning, silahkan akses pada laman berikut : Praktik Baik - Pembatik Level 4 Tahun 2022


RIAK TERDEKAT WAJIB LEBIH TERASA EFEKNYA

Sebelum membagikan praktik baik yang telah saya lakukan secara luas, ada baiknya kita berbgai kepada orang terdekat yang ada dilingkungan sekitar kita. Sedikit gambaran bahwa sebenarnya sekolah kami sejak tahun 2020 di masa pandemi Covid 19 sudah memanfaatkan LMS Moodle sebagai ekosistem pembelajaran dalam skema Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Namun sumber belajar dalam konten LMS untuk setiap mata pelajaran juga masih terbatas hanya berisi video pembelajaran yang diunduh dari youtube serta uraian narasi materi pelajaran yang diunduh dari blog ruang guru dan sumber yang lain. 

Berikut ini adalah video cuplikan skema pembelajaran LMS Moodle localhost yang dilakukan di SMPN Satap Ilewutung.

Video Pembelajaran PTMT SMPN Satap Ilewutung


Setelah mengikuti kegiatan Pembatik tahun 2022 dari level 1 hingga level 4 ini, saya menemukan bahwa banyak sekali sumber belajar yang dapat dimanfaatkan dari fitur-fitur portal rumah belajar dan platform merdeka mengajar yang sudah saya manfaatkan dalam praktik baik yang telah dilakukan. Oleh karena itu mulai berbagi pengalaman praktik baik yang saya lakukan kepada teman-teman guru disekolah. Metode berbagi yang saya lakukan adalah “dari pintu, ke pintu” dimana saya melakukan perdekatan secara personal kepada setiap rekan guru. Beberapa alasan yang membuat saya berbagi paraktik baik ini secara personal. Dengan menggunkan laptop, saya menampilkan demo dari semua fitur-fitur rumah belajar dan PMM ketika diakses dalam LMS. Selain berbagi untuk rekan guru yang kebetulan saya temui di sekolah, saya juga mamanfaatkan waktu luang diluar jam sekolah untuk berbagi kepada rekan guru yang kebetulan kami sama-sama menghuni mess guru. 

Rata-rata respon dari rekan – rekan guru terhadap praktik baik yang saya bagikan adalah mereka sangat antusias dan berminat untuk memanfaatkan fitur portal rumah belajar dan PMM sebagai sumber belajar sesuai dengan kebutuhan mata pelajaran yang mereka ampu.


INTERFERENSI KONSTRUKTIF MENGUATKAN RIAK

Kembali ke konsep gelombang/riak dalam ilmu fisika, ada beberapa sifat dari gelombang ketika merambat, salah satunya adalah mengalami perpaduan atau interferensi. Interferensi ini juga dapat berupa perpaduan yang saling melemahkan (interferensi destruktif) dan juga perpaduan yang salin menguatkan (interferensi konstruktif). Riak gelombang akan tetap merambat luas bahkan menjadi lebih besar jika terjadi interferensi konstruktif. 

Begitu pula dalam hal membagikan praktik baik dalam pembelajaran yang telah saya lakukan, agar semua hal baik ini memiliki dampak dan jangkauan yang lebih luas maka sudah sepatunya saya berkolaborasi dengan rekan-rekan Sahabat Rumah Belajar Tahun 2022 yang nota bene memiliki karya-karya inovatif yang tidak kalah luar biasa hebatnya. 

 


Hal pertama yang saya lakukan adalah berkolaborasi dengan sesama rekan Sahabat Rumah Belajar Tahun 2022 yang berasal dari Kabupaten Lembata untuk berbagi pengalaman praktik baik yang telah kami lakukan di salah satu sekolah yang berada di Kabupaten Lembata. Pada kesempatan ini, saya berkolaborasi bersama SRB Bapak Kasmirus Tepi, beliau adalah Guru Pendidikan Agama Katholik dari SMPN 5 Lebatukan dengan praktik baik tentang Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif pada Mapel Pendidikan Agama Katholik Memanfaatkan Portal Rumah BelajarKami juga berkolaborasi bersama Bapak Antonius Trisanto Tukan,  beliau adalah seorang guru kelas dari SD Inpres Ohe dengan praktik baik tentang Inovasi Pembelajaran SOLE Berbasis Digital. Kami bertiga melakukan kegiatan berbagi pengalaman praktik baik di SMP Negeri 1 Ile Ape Timur pada hari Selasa tanggal 25 Oktober 2022. 

Untuk menyukseskan kegiatan berbagi ini, kami bertiga saling berkoordinasi terkait rencana rancangan kegiatan dan juga waktu kegiatan. Selain itu kami bertiga juga saling berbagi peran baik itu dalam mempersiapkan kegiatan maupun dalam pelaksanaan kegiatan. Salah satu contoh berlaborasi kami yaitu dalam membuat leaflet/banner kegiatan menggunakan canva for education. Saya membagikan dan memberi ijin akses project banner kepada akun belajar.id kedua SRB sehingga kami dapat berkolaborasi dalam mendesain banner ini. 

Untuk berbagi praktik baik yang telah dilakukan dalam skala yang lebih luas maka kami para Sahabat Rumah Belajar NTT Tahun 2022 dari kabupaten Lembata juga melakukan kegiatan Webinar secara daring dengan tema: PENARI 4G BEKU (Pembelajaran Adaptif, Reflektif, Inovatif untuk Generasi Berbudaya, Kreatif dan Unggul) yang dilakukan pada Hari Sabtu Tanggal 29 Oktober 2022. Untuk memperkaya konten praktik baik yang kami bagikan, Kami membangun kolaborasi dengan Sahabat Rumah Belajar yang tersebar di provinsi lain yakni SRB Provinsi Kalimantan Barat Bapak Panggah Ridho Barakalahu yang membagikan pengalaman praktik baik berupa Diseminasi Praktik Baik dengan Platform Merdeka Mengajar, ada juga Sahabat Rumah Belajar Sulawesi Utara Ibu Meylan F. Kandouw yang membagikan praktik baik Pemanfaatan Edugame dalam Pembelajaran, Untuk melakukan webinar berbagi dan berkolaborasi.

Dalam kegiatan webinar ini juga mengundang narasumber lain yakni Bapak Saleh Sarifudin (Pengembang Teknologi Pembelajaran Pusdatin Kemdikbudristek) dengan paparan materi Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pemanfaatan TIK, Bapak Hyronimus Lado (Duta Rumah Belajar Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2021) dengan materi Pengalaman Menghasilkan Ide-Ide Inovatif dalam Pembelajaran dan Bapak Gabriel Serani (Dosen STKIP Persada Katulistiwa Sintang – Kalimantan Barat) untuk memberikan informasi tambahan terkait Metaverse dan Dampaknya Terhadap Kehidupan. Kolaborasi dan koordinasi antar sesama SRB Provinsi NTT dari Kabupaten Lembata juga kami bangun dengan membentuk Grup Chat WhatsApp. Kami memanfaatkan grup chat WA ini sebagai media komunikasi untuk berbagi peran dalam informasi terkait perencanaan kegiatan Webinar “PENARI 4G BEKU”. 

Berikut ini adalah cuplikan dokumentasi kegiatan berbagi praktik baik kepada rekan-rekan guru diskolah, rekan-rekan guru disekolah lain dan kegiatan webinar :

Secara umum hasil yang saya peroleh dari kegiatan berbagi inovasi pembelajaran yang telah kami lakukan adalah mendapat apresiasi dan respon positif dari para peserta kegiatan berbagi baik itu di saat saya berbagi di sekolah tempat saya mengajar, di sekolah yang menjadi sasaran kami berbagi maupun pada saat webinar umum yang kami selenggarakan. Mereka sangat antusias menyimak paparan materi yang saya sampaikan maupun paparan materi yang disampaikan oleh narasumber yang lain. Semoga semua hal positif yang telah kami bagikan dapat menjadi reverensi bagi para sasaran kegiatan berbagi ini dalam membuat suatu perubahan kecil di kelas agar dapat mengoptimalkan hasil belajar peserta didik.

Akhir kata, semoga ganguan-ganguan kecil dan masih jauh dari kata sempurna yang telah kami buat dapat menjadi riak-riak gelombang yang terus merambat dan memberikan dampak bagi para guru-guru hebat yang lain. Semoga juga pengalaman berinterferensi konstrukstif ini tetap kami bangun diantara sesama SRB Provinsi NTT maupun bersama SRB dari Provinsi Kalimantan Barat dan Sulawesi Utara tetap saling menguatkan sehingga riak-riak kecil yang kami bagikan akan bertambah kuat dan semakin menginspirasi rekan-rekan guru yang lain.

#PusdatinKemendikbudristek
#MerdekaBelajar
#PembaTIK202
#DutaTeknologiKemendikbudristek
#RumahBelajar2022
#PlatformMerdekaMengajar
#BerbagiTIK

Praktik Baik Pembatik Level 4 Tahun 2022 - Mendekatkan Fitur Rumah Belajar dan PMM di Daerah 3T

DILEMA KETIKA KODRAT ALAM versus KODRAT ZAMAN

Salah satu tuntutan Kurikulum Merdeka Belajar sesuai dengan hasil refleksi dari pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara adalah bahwa dasar pendidikan bagi setiap anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Sebagai seorang guru, tentunya dalam merencanakan maupun melaksanakan suatu kegiatan pembelajaran, kita dituntut untuk memperhatikan dan mengembangkan kodrat alam dan kodrat zaman dari setiap individu peserta didik kita. 



Kodrat zaman dapat diartikan bahwa kita sebagai guru harus dan wajib membekali keterampilan kepada siswa sesuai zamannya agar mereka bisa hidup, berkarya dan menyesuaikan diri terutama dalam berdapatasi dan mengikuti laju perkembangan IPTEK di era digital ini. Oleh karena ini sebagai seorang guru, saya merasa sudah wajib hukumnya bagi saya untuk membekali kecakapan abad 21 bagi peserta didik saya terutama sebagai bekal literasi digital mereka dikemudian hari. Sehingga saya perlu memperkenalkan sekaligus membiasakan anak didik saya untuk mengakses platform-platform maupun ekosistem digital selama pembelajaran di sekolah. 

Disamping itu juga saya perlu memperhatikan kodrat alam yang berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan di mana anak didik saya berada. Dan kebetulan sekolah kami berada di wilayah 3T dengan segala keterbatasan dimana disekolah saya belum tersedia jaringan listrik dan akses internet. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya dimana disalah satu sisi saya dituntut untuk membekali peserta didik saya dengan kecakapan abad 21 namun disisi lain kondisi daerah 3T dengan segala keterbatasan memaksa kami untuk tidak dapat berekplorasi lebih jauh dengan semua kemajuan teknologi di bidang Pendidikan.


AKSES RUMAH BELAJAR DAN PMM DI DAERAH 3T = MUKJIZAT ??

Berangkat dari tuntutan-tuntutan diatas maka saya berusaha untuk mencari suatu inovasi pembelajaran yang dapat mengakomodir kedua tuntutan kodrat zaman dan kodrat alam dari anak didik saya. Inovasi yang saya lakukan adalah dengan mengembangkan sebuah ekosistem digital yang interaktif namun dapat diakses tanpa menggunakan koneksi internet. Platform digital yang dapat dijalankan secara offline adalah Learning Management System (LMS) Moodle localhost



Disamping itu ada beberapa platform digital Pendidikan yang diluncurkan oleh Kemdikbudristek dan dapat bekerja secara optimal jika diakses secara daring diantaranya Portal Rumah Belajar dan Platform Merdeka Mengajar. Walaupun Portal Rumah Belajar dan Platform Merdeka Mengajar ini dominan diakses secara daring, ada beberapa fitur dari kedua platform ini dapat diunduh sehingga dapat diakses tanpa koneksi internet sehingga fitur-fitur dari kedua platform ini dapat diintegrasikan dalam LMS Moodle localhost.

Secara umum, fitur utama yang dimanfaatkan dari portal rumah belajar adalah fitur sumber belajar yakni mengunduh video pembelajaran dan sumber belajar 1.0, mengunduh fitur laboratorium maya, dan fitur bank soal. Sedangkan fitur tambahan yang dimanfaatkan adalah mengunduh fitur buku sekolah elektronik. Sedangkan untuk platform Merdeka Mengajar, fitur yang dimanfaatkan adalah fitur Perangkat Ajar mengunduh bahan ajar berupa video pembelajaran dan komik, mengunduh modul ajar yakni LKPD dan asessmen penilaian berupa lembar observasi dan pertanyaan refleksi. 

Adapun deskripsi lengkap terkait pengembangan LMS Moodle Localhost terintegrasi fitur Portal Rumah Belajar dan Platform Merdeka Mengajar dapat dilihat pada laman berikut ini : Pengembangan LMS Moodle Terintegrasi Fitur Rumbel & PMM


DISCOVERY LEARNING – TANYA SENDIRI, JAWAB SENDIRI

Setelah selesai mengembangkan skema kegiatan pembelajaran dalam LMS Moodle yang terintegrasi dengan fitur portal rumah belajar dan PMM maka selanjutnya diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model discovery learning. Kegiatan praktik baik ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 20 Oktober 2022 untuk mata pelajaran IPA kelas IX dengan materi Rangkaian Listrik.

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan memberikan stimulasi/rangsangan kepada peserta didik dengan mengamati ilustrasi komik yang diunduh dari PMM pada kegiatan “AYO MENGAMATI” dalam LMS. Guru mengarahkan peserta didik menemukan masalah dari komik yang diamati kemudian dilanjutkan memberikan pernyataan/statement berupa rumusan masalah dan hipotesis yang akan diketikan pada bagian “AYO BERPENDAPAT”. Selanjutnya peserta didik secara mandiri melakukan pengumpulan data dengan melakukan simulasi virtual menggunakan fitur laboratorium maya Rangkaian Listrik Seri dan Pararel. Data yang diperoleh dari hasil simulasi virtual sesuai dengan petunjuk LKPD selanjutnya akan diproses dan dianalisis sesuai dengan instruksi yang terdapat dalam LKPD. Selama proses pengolahan data, peserta didik dapat mengakses video pembelajaran dan sumber belajar 1.0 sebagai sumber informasi tambahan untuk menjawab pertanyaan dalam LKPD. Setelah proses pengolahan data dilakukan, peserta didik memverifikasi/membandingkan kembali kesimpulan yang dibuat pada LKPD dengan hipotesis/jawaban sementara yang telah dibuat diawal kegaiatan pembelajaran. 

Untuk deskripsi kegiatan pembelajaran discovery learning menggunakan LMS Moodle terintegrasi fitur rumah belajar dan PMM dapat dilihat pada tayangan video dibawah ini.



Setelah kegiatan pembelajaran dilakukan, peserta didik mengerjakan soal Evaluasi Akhir untuk mengukur pemahaman mereka terhadap materi Rangkaian Listrik yang telah dipelajari. Peserta didik mengerjakan soal evaluasi berupa soal CBT pada bagian “EVALUASI AKHIR” dalam LMS. Untuk mengukur tingkat kepuasan, kesan dan minat peserta didik maka peserta didik mengisi pertanyaan refleksi pada bagian “Pertanyaan Refleksi” yang terdapat dalam LMS.

Dari hasil pengamatan guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung, terlihat bahwa tingkat keaktifan peserta didik sangat tinggi karena mereka dihadapkan pada aktivitas mandiri untuk melakukan pengumpulan dan pengolahan data sesuai instruksi LKPD. Selain itu mereka juga berkolaboratif dalam menyelesaikan LKPD yang dikerjakan. Peserta didik berbagi peran dalam mengerjakan LKPD yang dikerjakan. Ada peserta didik yang bertugas untuk melakukan simulasi virtual, ada peserta didik yang mencari informasi dari tayangan video pembelajaran, ada juga peserta didik yang mencari informasi dari sumber belajar 1.0, dan ada juga siswa yang berperan mencari sumber informasi dari buku sekolah elektronik. Setelah itu mereka juga berdiskusi untuk membandingkan dan mencari kesamaan dari informasi yang diperoleh dari berbagai sumber.


Hasil evaluasi dari nilai kuis CBT untuk materi Rangkaian Listrik yang dikerjakan oleh peserta didik juga menunjukan adanya pemahaman konsep yang cukup optimal. Dari 9 (sembilan) orang peserta didik, cuma 1 (satu) orang peserta didik yang belum mencapai nilai kriteria minimum yang ditetapkan yakni 75. Atau secara klasikal mencapai nilai ketuntasan klasikal sebesar 88 %. Sedangkan untuk hasil refleksi kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik menunjukan bahwa pembelajaran yang telah mereka lakukan ini lebih bermakna dan membekas bagi mereka. Peserta didik mampu mengingat dan memahami betul konsep Rangkaian Listrik yang berhubungan dengan kehidupan mereka walaupun kondisi daerah mereka belum terjangkau sumber listrik dan sering menggunakan generator sebagai sumber listrik. 

Secara umum pembelajaran model discovery learning menggunakan LMS Moodle terintegrasi fitur rumah belajar dan PMM ini mampu meningkatkan aktivitas belajar peserta didik, pemahaman konsep serta mengatasi kesulitan belajar peserta didik karena konsep yang diperoleh oleh peserta didik dimulai dari membuat rumusan masalah dan jawaban sementara kemudian dicari pembuktiannya lewat proses pengumpulan dan pengolahan data kemudian dilakukan dianalisis untuk dicari kesimpulanya untuk dibandingkan dengan hipotesis yang telah dibuat sebelumnya. 

Praktik baik berupa inovasi pembelajaran dengan memanfaatkan fitur-fitur portal Rumah Belajar dan PMM yang diintegrasikan dalam LMS Moodle localhost ini juga telah saya bagikan dalam berbagai kesempatan. Berikut ini adalah gambaran kegiatan berbagi pengalaman praktik baik yang telah saya lakukan : Berbagi Pengalaman Praktik Baik - Pembatik Level 4 Tahun 2022 .


#PusdatinKemendikbudristek
#MerdekaBelajar
#PembaTIK202
#DutaTeknologiKemendikbudristek
#RumahBelajar2022
#PlatformMerdekaMengajar
#BerbagiTIK

Minggu, 30 Oktober 2022

Pengembangan LMS Moodle Localhost Terintegrasi Fitur Rumah Belajar dan PMM

FITUR RUMAH BELAJAR DAN PLATFORM MERDEKA MENGAJAR (PMM) 

Untuk mengintegrasikan fitur-fitur utama dan fitur tambahan dari Portal Rumah Belajar ini kedalam LMS Moodle localhost, tentunya terlebih dahulu saya menggunduh beberapa fitur utama dan fitur tambahan dari portal rumah belajar tersebut. Untuk fitur-fitur utama yang dimanfaatkan dari portal rumah belajar ini antara lain adalah fitur sumber belajar, laboratorium maya dan bank soal. Untuk fitur sumber belajar, konten yang saya manfaatkan adalah sumber belajar 1.0 Arus Listrik dalam Rangkaian serta Listrik Dinamis. Kedua sumber belajar ini diunduh dalam format html dan dikemas dalam bentuk file zip/rar. Sumber belajar lainya yang saya manfaatkan adalah konten video dengan judul Rangkaian Listrik yang diunggah oleh Sovya Nur Kartika.  Untuk mendukung proses pengumpulan data dalam kegiatan pembelajaran, saya juga memanfaatkan fitur laboratorium maya Rangkaian Listrik Seri dan Pararel serta simulasi virtual Hukum Ohm. Dalam melakukan assemen/penilaian terhadap peserta didik dalam memahami materi rangkaian listrik, saya memanfaatkan fitur bank soal Ulangan Harian 1 Listrik Dinamis yang dibuat oleh Abas Hasyim Muchtar sebagai reverensi tambahan dalam membuat soal evaluasi. Berikut ini adalah video tutorial mengunduh konten dari fitur-fitur yang terdapat dalam portal rumah belajar. Sedangkan untuk fitur tambahan dari portal rumah belajar yang saya manfaatkan adalah fitur Buku Sekolah Elektronik. Dalam praktik baik ini saya mengunduh Buku Siswa - Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas IX Semester I yang akan saya manfaatkan sebagai sumber belajar tambahan bagi peserta didik. 


Dalam pengembangan ekosistem digital LMS Moodle ini, saya juga memanfaatkan fitur-fitur yang tersedia dalam Platform Merdeka Mengajar. Salah satu fitur platfor Merdeka Mengajar yang paling sering saya manfaatkan dalam melakaukan praktik baik ini adalah fitur Perangkat Ajar. Dari fitur Perangkat Ajar ini, saya mengunduh Bahan Ajar berupa video pembelajaran Listrik Dinamis (Rangkaian Hambatan Seri dan Pararel) yang diunggah oleh Renniwati Wijaya. Saya juga mengunduh bahan ajar berupa komik ilustrasi tentang materi Rangkaian Listrik yang diunggah oleh Risca Aryani. Komik ini yang akan saya gunakan sebagai media untuk menstimulasi peserta didik saya dalam membuat suatu rumusan masalah. Dari fitur Perangkat Ajar ini juga saya mengunduh Modul Ajar Instalasi Listrik yang Optimal yang telah lulus kurasi Kemdikbudristek. Dari Modul Ajar ini saya mengadopsi dan memodifkasi LKPD dan Assesmen yang bakal digunakan dalam praktik baik yang saya lakukan.

PENGEMBANGAN LMS MOODLE LOCALHOST TERINTEGRASI FITUR RUMAH BELAJAR DAN PMM

Setelah semua konten-konten pembelajaran dari fitur portal rumah belajar dan platform merdeka mengajar telah terunduh, selanjutnya saya mulai membangun sebuah skema pembelajaran dalam LMS Moodle dengan tipe localhost ini. Adapun alur kegiatan belajar yang saya desain dalam LMS Moodle ini saya sesuaikan dengan sintaks/Langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan model Discovery Learning

Adapun aktivitas belajar yang didesain dalam LMS Moodle ini dimulai dari kegiatan “AYO MENGAMATI” dimana peserta didik mengamati ilustrasi komik untuk dibuat sebuah rumusan masalah beserta hipotesisnya. Selanjutnya peserta didik mengajukan rumusan masalah beserta hipotesis yang telah dibuat pada forum diskusi “AYO BERPENDAPAT”. Untuk membuktikan hipotesis yang telah dibuat maka peserta didik mengunduh LKPD dan melakukan kegiatan simulasi virtual pada kegiatan “AYO BEREKSPERIMEN”. Selama proses pengolahan data dalam menyelesaikan LKPD  peserta didik dapat mencari sumber informasi lainya baik itu berupa video pembelajaran, buku sekolah elektronik, dan juga sumber belajar 1.0 yang disedikan pada “KEGIATAN AYO BEREKSPLORASI”. Selanjutnya peserta didik dapat menggunggah LKPD yang telah dikerjakan pada aktivitas “UNGGAH TUGAS”. Untuk menguji pemahaman peserta didik terhadap materi yang dipelajari maka peserta didik menggerjakan soal evaluasi pada bagian “SOAL EVALUASI”. 

Berikut ini adalah video demo dari tampilan alur kegiatan pembelajaran yang diakses yang terdapat dalam LMS Moodle yang saya kembangkan pada perangkat server dan perangkat client.



Untuk menyematkan semua konten pembelajaran yang telah diunduh dari portal rumah belajar dan PMM, saya menggunakan tools bawaan yang terdapat dalam LMS Moodle. Sebagai salah satu contoh adalah saya menggunakan fitur “File” yang terdapat dalam LMS Moodle untuk menyematkan file html Laboratorium Maya yang yang telah saya unduh dari portal rumah belajar. 

Untuk petunjuk lengkap proses integrasi fitur-fitur Portal Rumah Belajar dan Platform Merdeka Mengajar ke dalam LMS Moodle localhostdapat dilihat pada cuplikan video berikut ini :



Salah satu kendala yang sempat saya alami dalam proses pengembangan media LMS terintegrasi fitur rumah belajar ini adalah ketika menyematkan fitur sumber belajar 1.0. Untuk fitur sumber belajar 1.0 ini memiliki animasi yang berekstensi file flash, namun untuk file berekstensi flash ini tidak dapat dijalankan pada semua aplikasi perambanan baik itu Mozilla Firefox dan Chrome Browser. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggunduh ekstensi/penggaya tambahan untuk Chrome Browser yaitu Ruffle

Untuk penjelasan lanjut terkait menambahkan ekstensi Ruffle pada Chrome Browser dapat dilihat pada video tutorial berikut ini :



#PusdatinKemendikbudristek
#MerdekaBelajar
#PembaTIK202
#DutaTeknologiKemendikbudristek
#RumahBelajar2022
#PlatformMerdekaMengajar
#BerbagiTIK

Praktik Baik - Pengembangan Aplikasi Android Solusi Pembelajaran Daerah 3T.


Pengembangan Aplikasi Android Tanpa Koneksi Internet untuk Siswa di Daerah 3T

Di era digital seperti saat ini, aplikasi Android menjadi salah satu sarana yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Namun, tidak semua siswa di Indonesia memiliki akses internet yang memadai, terutama di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) salah satunya adalah SMPN Satap Ilewutung. Oleh karena itu, pengembangan aplikasi Android tanpa koneksi internet menjadi solusi yang tepat untuk memfasilitasi siswa di daerah 3T dalam proses pembelajaran.

Pengembangan aplikasi Android tanpa koneksi internet dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi offline. Salah satu teknologi offline yang dapat digunakan adalah teknologi Progressive Web App (PWA). PWA adalah aplikasi web yang dapat diakses melalui browser dan dapat diinstal pada perangkat Android. Aplikasi ini dapat diakses tanpa koneksi internet dan memiliki performa yang sama dengan aplikasi Android biasa.



Selain menggunakan teknologi PWA, pengembangan aplikasi Android tanpa koneksi internet juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan fitur caching. Fitur caching memungkinkan aplikasi untuk menyimpan data yang telah diunduh sebelumnya, sehingga data tersebut dapat diakses tanpa koneksi internet. Dengan memanfaatkan fitur caching, aplikasi Android dapat diakses dengan cepat dan tanpa harus terkoneksi dengan internet.

Pengembangan aplikasi Android tanpa koneksi internet sangat bermanfaat bagi siswa di daerah 3T. Dengan aplikasi tersebut, siswa dapat mengakses berbagai materi pembelajaran dan latihan soal tanpa harus terkoneksi dengan internet. Hal ini sangat membantu siswa yang memiliki keterbatasan akses internet di daerah 3T.

Selain itu, pengembangan aplikasi Android tanpa koneksi internet juga dapat dilakukan dengan memperhatikan ukuran aplikasi. Ukuran aplikasi yang terlalu besar dapat membuat proses pengunduhan menjadi lambat dan sulit diakses oleh siswa di daerah 3T yang memiliki keterbatasan akses internet. Oleh karena itu, pengembang harus memperhatikan ukuran aplikasi agar aplikasi dapat diunduh dengan cepat dan mudah diakses oleh siswa di daerah 3T.

Secara keseluruhan, pengembangan aplikasi Android tanpa koneksi internet menjadi solusi yang tepat bagi siswa di daerah 3T dalam proses pembelajaran. Dengan memanfaatkan teknologi offline seperti PWA dan fitur caching, siswa di daerah 3T dapat mengakses berbagai materi pembelajaran dan latihan soal dengan mudah dan tanpa harus terkoneksi dengan internet. Oleh karena itu, pengembangan aplikasi Android tanpa koneksi internet harus terus ditingkatkan untuk memfasilitasi siswa di daerah 3T dalam proses pembelajaran.