Senin, 31 Oktober 2022

Praktik Baik Pembatik Level 4 Tahun 2022 - Mendekatkan Fitur Rumah Belajar dan PMM di Daerah 3T

DILEMA KETIKA KODRAT ALAM versus KODRAT ZAMAN

Salah satu tuntutan Kurikulum Merdeka Belajar sesuai dengan hasil refleksi dari pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara adalah bahwa dasar pendidikan bagi setiap anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Sebagai seorang guru, tentunya dalam merencanakan maupun melaksanakan suatu kegiatan pembelajaran, kita dituntut untuk memperhatikan dan mengembangkan kodrat alam dan kodrat zaman dari setiap individu peserta didik kita. 



Kodrat zaman dapat diartikan bahwa kita sebagai guru harus dan wajib membekali keterampilan kepada siswa sesuai zamannya agar mereka bisa hidup, berkarya dan menyesuaikan diri terutama dalam berdapatasi dan mengikuti laju perkembangan IPTEK di era digital ini. Oleh karena ini sebagai seorang guru, saya merasa sudah wajib hukumnya bagi saya untuk membekali kecakapan abad 21 bagi peserta didik saya terutama sebagai bekal literasi digital mereka dikemudian hari. Sehingga saya perlu memperkenalkan sekaligus membiasakan anak didik saya untuk mengakses platform-platform maupun ekosistem digital selama pembelajaran di sekolah. 

Disamping itu juga saya perlu memperhatikan kodrat alam yang berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan di mana anak didik saya berada. Dan kebetulan sekolah kami berada di wilayah 3T dengan segala keterbatasan dimana disekolah saya belum tersedia jaringan listrik dan akses internet. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya dimana disalah satu sisi saya dituntut untuk membekali peserta didik saya dengan kecakapan abad 21 namun disisi lain kondisi daerah 3T dengan segala keterbatasan memaksa kami untuk tidak dapat berekplorasi lebih jauh dengan semua kemajuan teknologi di bidang Pendidikan.


AKSES RUMAH BELAJAR DAN PMM DI DAERAH 3T = MUKJIZAT ??

Berangkat dari tuntutan-tuntutan diatas maka saya berusaha untuk mencari suatu inovasi pembelajaran yang dapat mengakomodir kedua tuntutan kodrat zaman dan kodrat alam dari anak didik saya. Inovasi yang saya lakukan adalah dengan mengembangkan sebuah ekosistem digital yang interaktif namun dapat diakses tanpa menggunakan koneksi internet. Platform digital yang dapat dijalankan secara offline adalah Learning Management System (LMS) Moodle localhost



Disamping itu ada beberapa platform digital Pendidikan yang diluncurkan oleh Kemdikbudristek dan dapat bekerja secara optimal jika diakses secara daring diantaranya Portal Rumah Belajar dan Platform Merdeka Mengajar. Walaupun Portal Rumah Belajar dan Platform Merdeka Mengajar ini dominan diakses secara daring, ada beberapa fitur dari kedua platform ini dapat diunduh sehingga dapat diakses tanpa koneksi internet sehingga fitur-fitur dari kedua platform ini dapat diintegrasikan dalam LMS Moodle localhost.

Secara umum, fitur utama yang dimanfaatkan dari portal rumah belajar adalah fitur sumber belajar yakni mengunduh video pembelajaran dan sumber belajar 1.0, mengunduh fitur laboratorium maya, dan fitur bank soal. Sedangkan fitur tambahan yang dimanfaatkan adalah mengunduh fitur buku sekolah elektronik. Sedangkan untuk platform Merdeka Mengajar, fitur yang dimanfaatkan adalah fitur Perangkat Ajar mengunduh bahan ajar berupa video pembelajaran dan komik, mengunduh modul ajar yakni LKPD dan asessmen penilaian berupa lembar observasi dan pertanyaan refleksi. 

Adapun deskripsi lengkap terkait pengembangan LMS Moodle Localhost terintegrasi fitur Portal Rumah Belajar dan Platform Merdeka Mengajar dapat dilihat pada laman berikut ini : Pengembangan LMS Moodle Terintegrasi Fitur Rumbel & PMM


DISCOVERY LEARNING – TANYA SENDIRI, JAWAB SENDIRI

Setelah selesai mengembangkan skema kegiatan pembelajaran dalam LMS Moodle yang terintegrasi dengan fitur portal rumah belajar dan PMM maka selanjutnya diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model discovery learning. Kegiatan praktik baik ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 20 Oktober 2022 untuk mata pelajaran IPA kelas IX dengan materi Rangkaian Listrik.

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan memberikan stimulasi/rangsangan kepada peserta didik dengan mengamati ilustrasi komik yang diunduh dari PMM pada kegiatan “AYO MENGAMATI” dalam LMS. Guru mengarahkan peserta didik menemukan masalah dari komik yang diamati kemudian dilanjutkan memberikan pernyataan/statement berupa rumusan masalah dan hipotesis yang akan diketikan pada bagian “AYO BERPENDAPAT”. Selanjutnya peserta didik secara mandiri melakukan pengumpulan data dengan melakukan simulasi virtual menggunakan fitur laboratorium maya Rangkaian Listrik Seri dan Pararel. Data yang diperoleh dari hasil simulasi virtual sesuai dengan petunjuk LKPD selanjutnya akan diproses dan dianalisis sesuai dengan instruksi yang terdapat dalam LKPD. Selama proses pengolahan data, peserta didik dapat mengakses video pembelajaran dan sumber belajar 1.0 sebagai sumber informasi tambahan untuk menjawab pertanyaan dalam LKPD. Setelah proses pengolahan data dilakukan, peserta didik memverifikasi/membandingkan kembali kesimpulan yang dibuat pada LKPD dengan hipotesis/jawaban sementara yang telah dibuat diawal kegaiatan pembelajaran. 

Untuk deskripsi kegiatan pembelajaran discovery learning menggunakan LMS Moodle terintegrasi fitur rumah belajar dan PMM dapat dilihat pada tayangan video dibawah ini.



Setelah kegiatan pembelajaran dilakukan, peserta didik mengerjakan soal Evaluasi Akhir untuk mengukur pemahaman mereka terhadap materi Rangkaian Listrik yang telah dipelajari. Peserta didik mengerjakan soal evaluasi berupa soal CBT pada bagian “EVALUASI AKHIR” dalam LMS. Untuk mengukur tingkat kepuasan, kesan dan minat peserta didik maka peserta didik mengisi pertanyaan refleksi pada bagian “Pertanyaan Refleksi” yang terdapat dalam LMS.

Dari hasil pengamatan guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung, terlihat bahwa tingkat keaktifan peserta didik sangat tinggi karena mereka dihadapkan pada aktivitas mandiri untuk melakukan pengumpulan dan pengolahan data sesuai instruksi LKPD. Selain itu mereka juga berkolaboratif dalam menyelesaikan LKPD yang dikerjakan. Peserta didik berbagi peran dalam mengerjakan LKPD yang dikerjakan. Ada peserta didik yang bertugas untuk melakukan simulasi virtual, ada peserta didik yang mencari informasi dari tayangan video pembelajaran, ada juga peserta didik yang mencari informasi dari sumber belajar 1.0, dan ada juga siswa yang berperan mencari sumber informasi dari buku sekolah elektronik. Setelah itu mereka juga berdiskusi untuk membandingkan dan mencari kesamaan dari informasi yang diperoleh dari berbagai sumber.


Hasil evaluasi dari nilai kuis CBT untuk materi Rangkaian Listrik yang dikerjakan oleh peserta didik juga menunjukan adanya pemahaman konsep yang cukup optimal. Dari 9 (sembilan) orang peserta didik, cuma 1 (satu) orang peserta didik yang belum mencapai nilai kriteria minimum yang ditetapkan yakni 75. Atau secara klasikal mencapai nilai ketuntasan klasikal sebesar 88 %. Sedangkan untuk hasil refleksi kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik menunjukan bahwa pembelajaran yang telah mereka lakukan ini lebih bermakna dan membekas bagi mereka. Peserta didik mampu mengingat dan memahami betul konsep Rangkaian Listrik yang berhubungan dengan kehidupan mereka walaupun kondisi daerah mereka belum terjangkau sumber listrik dan sering menggunakan generator sebagai sumber listrik. 

Secara umum pembelajaran model discovery learning menggunakan LMS Moodle terintegrasi fitur rumah belajar dan PMM ini mampu meningkatkan aktivitas belajar peserta didik, pemahaman konsep serta mengatasi kesulitan belajar peserta didik karena konsep yang diperoleh oleh peserta didik dimulai dari membuat rumusan masalah dan jawaban sementara kemudian dicari pembuktiannya lewat proses pengumpulan dan pengolahan data kemudian dilakukan dianalisis untuk dicari kesimpulanya untuk dibandingkan dengan hipotesis yang telah dibuat sebelumnya. 

Praktik baik berupa inovasi pembelajaran dengan memanfaatkan fitur-fitur portal Rumah Belajar dan PMM yang diintegrasikan dalam LMS Moodle localhost ini juga telah saya bagikan dalam berbagai kesempatan. Berikut ini adalah gambaran kegiatan berbagi pengalaman praktik baik yang telah saya lakukan : Berbagi Pengalaman Praktik Baik - Pembatik Level 4 Tahun 2022 .


#PusdatinKemendikbudristek
#MerdekaBelajar
#PembaTIK202
#DutaTeknologiKemendikbudristek
#RumahBelajar2022
#PlatformMerdekaMengajar
#BerbagiTIK

1 komentar:

  1. Teruslah menginspirasi generasi di sana. Tentunya dengan hal-hal baik seperti ini. Sukses selalu pa guru

    BalasHapus